Resensi novel "hafalan shlat delisah" by: Syaskia tasya salsabillah


 RESENSI NOVEL HAFALAN SHOLAT  DELISAH

A. IDENTITAS BUKU
Judul buku            : Hafalan sholat delisah
Pengarang            : TERE LIYE    
Genre                     : Drama
Tahun penerbit  :  2008
Tebal buku           : 266 halaman
Harga buku          : Rp. 50.000
ISBN                       : 978-979-321-060-5

B. PENDAHULUAN
1.   Deskripsi isi novel :
   novel ini berisi tentang bacaan sholat anak umur  6 tahun dengan latar bencana tsunami ini sangat mengharukan. Nilai keikhlasan dengan halus di jalani pengarangnya ke dalam plot cerita kanak – kanak ini , karna selepas tsunami saya pernah bulak – balik ke lhok nga itu.
         2. Tujuan penulis :
            Buku ini mengajak kita untuk mencintai kehidupan, juga kematian, mencintai anugrah juga musibah, dan mencintai indahnya hidayah
2.  Manfaat novel :
   Menyentuh, tanpa perlu mengharu – biru. Kecerdasan dalam kepolosan. Terkadang malu sendiri ketika nyimak si mungil delisah
3.   Sasaran pembaca :
   Novel ini di sajikan dengan gaya sederhana namun sangat mennyentuh. Penulis berhasil menghadirkan tokok – tokoh dan suasana dengan begitu hidup. Islami dan luar biasa. Pantas di baca oleh siapa saja yang ingin mendapat pencerahan rohani.
4.   Tema cerita :
          Cerita dalam novel ini bertema perjuangan seorang anak kecil dalam menghafal bacaan sholat.
5.    Sinopsis :
   Delisa gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman, Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi, serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah, dan si kembar Aisyah dan Zahra. 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara. Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana. Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan. "Delisa cinta Ummi karena Allah."

6. Kekurangan
   Dalam novel di ceritakan mengenai ustadz rahman yang akan menikah, tetapi dalam film tidak dikisahkan.
7. Kelebihan
    Novelnya menggunakan kata-kata indah yang memuji betapa agungnya ciptaan Allah SWT.
C. PENUTUP
-       Simpulan:
  Novel Hafalan Shalat Delisa merupakan novel yang sangat luar biasa, yang dikemas secara indah. Novel yang menggambarkan seperti kisah nyata, walaupun aslinya hanya karangan Tere Liye saja. Kisah ini mengajarkan kita suatu kehidupan yang penuh dengan cobaan, tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja dan kita harus selalu menerima dengan ikhlas atas semua cobaan yang diberikan Allah SWT kepada kita.

-       Saran :
agar bisa membuat novel yang lebih menarik lagi untuk di baca.
  


   

          


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Silam (Rafika Baby Maylanny)

Resensi Novel House Of Lavender By: Shafa Istighfari Az-zahra

Resensi novel"janshen"by:M.afrizal.Alamsyah